Hey yang di sana!

Belog ni masih kosong. Masih mentah. Moga kunjungan kalian menghapus gundah. :)

Friday 6 September 2013

#15 Berubah



"Kamu berubah, sejak dari itu."


Aku termangu.

Liur ditelan terasa payau, saraf bagai kejang menerima aliran darah kaget.



Kadang aku rasa gurauan demi gurauan yang terhambur adalah pengzahiran kejujuran sang teman-teman. Tidak mampu tidak, sekelumit aku diserang virus jauh hati. Perit menerima luahan yang cukup aku ngeri untuk mendengarnya; kerana telah aku berjanji bahwa tidak ada satu asbab pun yang mampu mengubah keakraban kami. Tidak, walau waktu sering mencemburui.




Dari kejauhan hati yang mengakui kekhilafan, aku mohon kemaafan dari kalian. Ada cabang-cabang perilaku atau susun kata yang merodok, melukakan mana-mana jiwa; sesungguhnya aku tidak rela. Sedikit pun, tidak.

Aduhai sang teman-teman yang menyayangi,
kalau waktu bisa aku beli, sudah aku laburkan segenap harta buat memeluk kalian yang aku sayangi.

Jika mampu ku duakan diri, timur-barat ku agih kasih; biar sama merasa. Biar tiada terluka.

Aduhai sang teman-teman,
sungguh aku rindu waktu kekita. Di minda ini sedang merangka ke mana hala kita, bersama curi sedikit nikmat dunia. Di jiwa ini sedang selirat merasa-rasa, yang zahirnya tak mampu ku luah segala; aku manusia perahsia (seperti kata semua).


Buat malam yang dinginnya luar biasa, moga sang teman diselimuti hangat kasih dari Pencipta.
Aku, manusia yang mencintai mereka.



Sayang,
Si cengeng merindu.